Liputan6.com, Jakarta - Rencana pemerintah untuk mengeluarkan dana kelurahan, menuai kritik dari oposisi. Rencana itu juga disindir calon Wakil Presiden Sandiaga Uno.
Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf mengajak kubu oposisi untuk melihat lebih luas soal keberadaan dana Kelurahan tersebut. Bahkan oposisi diminta untuk mendukungnya.
"Mari kita lepas dari persaingan untuk Pilpres. Saya mengimbau kepada pihak oposisi dukung dana kelurahan ini. Ini untuk negara, ini investasi," ucap Anggota TKN, Budiman Sudjatmiko di Posko Cemara, Jakarta, Senin (22/10/2018).
Dia menegaskan, dengan dana ini, masyarakat di Kelurahan bisa mengembangkan bisnis atau keterampilan. Pasalnya, ke depan bukan era yang serba mudah.
"Kita akan menghadapi persaingan di era revolusi industri 4.0, pintar saja enggak cukup. Karena orang pintar di era itu akan tercampak kalau masih analog. Harus canggih, pintar dan baik tidak cukup di era itu, harus berpikir out the box," jelas Budiman.
Politisi PDIP itu menyebut, dengan dana Kelurahan, para pemuda bisa saja membuat sebuah aplikasi layaknya pendiri Facebook, Mark Zuckerberg.
"Di kelurahan, Anda punya teman-teman pemuda kelurahan. Berpikir kreatif, belajar komputer misalnya, buat aplikasi, siapa tahu nanti muncul perusahaan big data, milik Badan Usaha Milik Kelurahan, yang pada waktu 5 tahun, sebesar Google, atau Gojek, Traveloka, Bukalapak, Tokopedia, apa pun tanpa sebut merek," ungkap Budiman.
from Berita Hari Ini, Kabar Harian Terbaru Terkini Indonesia - Liputan6.com https://ift.tt/2CYAiYL
No comments:
Post a Comment