Bandung - Dalam empat bulan terhitung sejak Desember 2018, sebanyak tiga mahasiswa Universitas Padjadjaran melakukan aksi bunuh diri di kamar indekos masing-masing. Kasus terbaru yang dilakukan AH (21) di Desa Hergamarmanah disinyalir bermotifkan masalah percintaan.
Menanggapi hal tersebut, Rektor Universitas Padjadjaran, Tri Hanggono Achmad merencanakan pihaknya untuk tidak sekedar menyelesaikan permasalahan di level kampus. Unpad, Tri mengatakan, akan lebih proaktif menjalin kerjasama dengan polsek setempat dan jajaran RT/RW se-Kecamatan Jatinangor untuk memantau para mahasiwa indekos.
"Mulai Senin kemarin dari dekan, wakil dekan dan kaprodi sudah berkumpul (membicarakan) bagaimana kita lebih proaktif dengan jajaran kecamatan dan polsek. Ke depannya kita tidak boleh diam di kampus, harus ke wilayah tempat kos-kosan. Dalam dua tahun terakhir ini kita ada koordinasi dengan masyarakat Jatinangor karena kita harus titip mereka juga kan," ungkapnya ketika ditemui di kampus ISBI Bandung, Selasa (12/3/2019).
Untuk itu, dia juga mengatakan akan melakukan standarisasi indekos bagi mahasiswa, terutama bagi kampus Unpad yang masih terus dibangun di Pangandaran.
"Ini pelajaran penting yang sedang kami siapkan, sehingga nanti saat membangun kampus di Pangandaran itu sudah ada standarisasi konsepnya, biar kost itu tidak sembarangan. Ada standarisasi, masayrakat dilibatkan dengan baik," jelasnya.
Di samping itu, satu hal yang akan dilakukan Unpad untuk lebih dapat menjamin keselamatan mahasiswanya di luar jam kampus adalah dengan menambah kapasitas asrama mahasiswa yang terletak di dalam kampus. Asrama tersebut terutama diperuntukan bagi mahasiswa tingkat pertama.
"Asrama akan kami tambah, sekarang kan targetnya 6000 mahasiswa baru bisa masuk asrama di tahun pertama. Saat ini kita sedang tampung 2000-an mahasiswa, kita akan berusaha tambah," jelasnya.
Tri menjelaskan, tinggal di asrama bersama mahasiswa lainnya dinilai dapat memudahkan kampus untuk memantau perkembangan mahasiswa selain juga membuat mahasiswa menjadi mandiri.
"Karena dengan tinggal satu tahun di asrama ini ada riset yang hasilnya luar biasa, secara akademik dan nonakademik baik, kemandirian anak juga meningkat, yang sebelumnya 'anak mami', di asrama luar biasa," ungkapnya.
Untuk itu, Tri mengatakan Unpad akan berupaya mencari pendanaan dengan skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU). Pasalnya, pembangunan infrastruktur bukanlah hal prioritas bagi Kemenristek-dikti.
"Memang terus terang kita tahu untuk Kemenristek-dikti, ini tidak menajdi prioritas dalam pembangunan infrastruktur. Makanya kita sedang cari pembiayaan lain, misalnya dengan skema KPBU. Sudah banyak pihak investor yang berminat, tinggal skemanya seperti apa," jelasnya.
Baca berita menarik ayobandung.com lain di sini.
from Berita Hari Ini Terbaru Terkini - Kabar Harian Indonesia | Liputan6.com https://ift.tt/2HsVTtB
No comments:
Post a Comment