Pages

Thursday, January 3, 2019

Mengenal Nyengker, Prosesi Penting Jelang Dhaup Ageng Putra Sulung Paku Alam X

Yogyakarta - Putra sulung penguasa Pura Pakualaman KGPAA Paku Alam X, Bendara Pangeran Harya (BPH) Kusumo Bimantoro, mulai menjalani prosesi "nyengker" atau pingitan sebelum acara pernikahannya dengan Maya Lakshita Noorya pada Sabtu, 5 Januari 2019.

Ketua Dhaup Ageng, KPH Indrokusumo mengatakan BPH Kusumo Bimantoro serta calon pengantin putri Maya Lakshita Noorya sama-sama menjalani prosesi nyengker sejak pukul 09.00 WIB sampai acara akad nikah pada Sabtu pagi mendatang.

"Nyengker artinya dipingit keduanya tidak boleh ketemu sampai akad nikah," kata Indro di Yogyakarta, Kamis (3/1/2018), dilansir Antara.

Menurut Indro, dalam prosesi nyengker itu Kusumo Bimantoro diwajibkan berada di dalam Puro Pakualaman. Sementara, calon mempelai wanita berada di Kepatihan Pura Pakualaman.

Selain sekadar tidak mempertemukan keduanya, ritual adat yang telah dilakukan turun temurun di lingkungan Puro Pakualaman itu dimaksudkan agar keduanya bisa berkonsentrasi dan menenangkan pikiran sebelum dipertemukan dalam acara Dhaup Ageng mendatang.

"Tetapi zaman sekarang kan tetap bisa (berkomunikasi) memakai telepon genggam, bisa video call. Itu kembali ke kesadaran masing-masing, tidak bisa dilarang, kita tidak bisa menolak kemajuan teknologi," kata Indro.

Sebelum nyengker, menurut Indro, Pura Pakualaman telah menggelar berbagai ritual di antaranya tradisi bucalan atau menempatkan sesaji di sudut-sudut Pura Pakualaman sejak 24 Desember 2018. Proses dilanjutkan dengan selametan, ziarah ke makam-makam leluhur Pura Pakualaman, hingga menggelar majang dan tarub pada Rabu, 2 Januari 2018.

Let's block ads! (Why?)

from Berita Hari Ini Terbaru Terkini - Kabar Harian Indonesia | Liputan6.com http://bit.ly/2AtU23H

No comments:

Post a Comment