Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah negara geram, namun hanya bisa mendesak China untuk berhenti menahan warga Uighur dan muslim lainnya. Sebut saja Amerika Serikat, Australia, dan Indonesia.
Namun, Wakil Menteri Luar Negeri China Le Yucheng bahkan membantahnya di depan Dewan HAM PBB.
"Kami tidak akan menerima tuduhan bermotif politik dari beberapa negara yang dipenuhi dengan prasangka, dan tidak berdasarkan kenyataan." kata Le Yucheng, yang membawa delegasi berjumlah 66 orang ke Dewan HAM PBB, seperti dikutip dari ABC Indonesia, Kamis 8 November 2018.
Pemerintah China beralasan, mereka hanya ingin mencegah penyebaran ideologi radikal. Konsul Jenderal China di Surabaya, Gu Jingqi mengatakan, persoalan terkait suku Uighur merupakan masalah separatis yang muncul dari sebagian kecil warga setempat.
"Warga muslim Uighur di Xinjiang sekitar 10 juta jiwa, sebagian kecil berpaham radikal ingin merdeka, pisah dari RRT. Itu yang kami, Pemerintah China, atasi," kata Jingqi kepada Antara di Surabaya, Jumat 13 Desember.
Dugaan pelanggaran HAM yang dialami masyarakat muslim etnis Uighur di China ini masih jadi sorotan dunia. 3 Tokoh Tanah Air ini bersuara membela muslim Uighur di Xinjiang tersebut. Berikut seruan ketiga tokoh itu yang dirangkum Liputan6.com:
from Berita Hari Ini Terbaru Terkini - Kabar Harian Indonesia | Liputan6.com https://ift.tt/2A17Z8U
No comments:
Post a Comment