Pages

Tuesday, October 23, 2018

LSI Denny JA: Kasus Hoaks Ratna Sarumpaet Akan Lama Membekas

Liputan6.com, Jakarta - Kasus hoaks Ratna Sarumpaet memiliki dampak elektoral yang cukup siginifikan terhadap elektabilitas kedua pasangan calon presiden. LSI Denny JA dalam survei terbarunya menunjukkan peningkatan elektabilitas pasangan nomor urut 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

Peneliti LSI Ikrama Masloman menjelaskan, kasus hoaks Ratna Sarumpaet bakal berdampak lama terhadap elektabilitas Prabowo-Sandiaga. Daya ledaknya lebih besar ketimbang isu ekonomi yang menerpa paslon petahana.

"Kalau kita lihat memang daya ledaknya masih lebih tinggi dari isu lain. Memang kemarin masih ada isu ekonomi tapi memang kasus Ratna Sarumpaet membekas," ujarnya di kantor LSI, Rawamangun, Jakarta Timur, Selasa (23/10/2018).

Menurutnya, dampak kasus ini terhadap Prabowo-Sandiaga baru akan habis jika dalam proses penyelidikan polisi tak menemukan keterkaitan produksi hoaks Ratna dengan Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga. Sentimen terhadap Prabowo diyakini bakal berkurang.

"Kalau kita lihat 50 persen publik tahu tentang kasus ini. kasus ini akan berhenti sejauh mana investigasi. Saya pikir ketika investigasi ada temuan baru, kejutan lain tentu ada dinamika dukungan," jelas Ikrama.

Tetapi, kalau polisi menyeret banyak pihak terutama dari kubu Prabowo, maka elektabilitasnya akan terus tergerus.

"Tetapi kalau diketahui kasus Ratna menyeret banyak pihak yang terlibat dalam Ratna tentu ada efek negatif," ucapnya.

Ikrama menjelaskan, dampak hoaks Ratna Sarumpaet bukannya mengurangi dukungan terhadap Prabowo-Sandiaga. Melainkan, perubahan pada pemilih yang belum memutuskan (undecided voter).

Dari segmen pendukung di kalangan terpelajar, dukungan kepada Jokowi meningkat. Pendukung dengan pendidikan perguruan tinggi meningkat dari 40,5 persen di September, menjadi 44 persen di Oktober. Sementara, Prabowo menurun, dari 46,8 persen di September, menjadi 37,4 persen di Oktober. Atau pasca-hoaks Ratna Sarumpaet.

Hal sama juga terjadi di segmen pendapatan. Pendukung Jokowi dengan pendapatan di atas 3 juta meningkat dari 46,2 persen menjadi 54,8 persen. Pendukung Prabowo menurun, dari 43,8 persen menjadi 34,5 persen.

"Kalangan terpelajar dan segmen menengah ke atas kurang menyukai pemimpin yang mudah terkecoh dan reaksioner," jelas Ikrama.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Ratna Sarumpaet ditangkap di Bandara Soekarno-Hatta saat akan berangkat ke Cile. Ratna sebelumnya dilaporkan ke polisi atas dugaan hoaks penganiayaan.

Let's block ads! (Why?)

from Berita Hari Ini, Kabar Harian Terbaru Terkini Indonesia - Liputan6.com https://ift.tt/2SbOkug

No comments:

Post a Comment