Hingga kini, polisi masih mendalami motif yang melatarbelakangi pelaku hingga tega melakukan penyiksaan terhadap anak dibawah umur.
Secara ekonomi, lanjut Agah, kekasih DS terbilang cukup mapan. Karena selain memiliki kendaraan pribadi, Gian juga mampu membiayai sewa kos sebagai tempat dia kumpul kebo dengan DS.
"Motif sebenarnya masih sedang didalami. Tapi pengakuan pelaku katanya biar anak itu kalau sudah besar kuat fisik dan mentalnya, seperti yang diajarkan bapaknya kepada dia," terang Agah.
Polisi juga baru akan meminta keterangan DS untuk mengetahui motif penganiayaan terhadap anak kandungnya itu.
"Ibunya belum diperiksa. Sedang menuju ke Bogor dari Sukabumi," kata dia Kapolresta Bogor Kota Kombes Ulung Sampurna Jaya.
Menurutnya, saat penganiayaan, DS berada di lokasi kejadian dan mengetahui aksi biadab yang dilakukan pacarnya itu. Bahkan, ibu kandungnya sempat diminta pelaku untuk menggantikan pakaian anaknya setelah disiram di kamar mandi.
"Ibunya juga yang membawa korban ke rumah sakit," ujar dia.
Dengan demikian, tidak menutup kemungkinan polisi menetapkan DS sebagai tersangka karena membiarkan maupun turut serta melakukan penganiayaan.
"Kita lihat saja hasil pemeriksaannya," ucap Ulung.
Gian ditangkap usai menganiaya anak pacarnya BIB hingga tewas pada Minggu (14/10/2018) dini hari. Pelaku berhasil ditangkap, Selasa (16/10/2018) pagi tadi di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Terbongkarnya kasus ini dari hasil laporan dokter yang menangani korban. Dokter curiga kematian korban tidak wajar karena ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan.
"Setelah menerima laporan itu, tim melakukan penyelidikan dan olah TKP," ujar Ulung.
Di lokasi kejadian polisi menemukan bercak darah di sprei, sarung bantal dan pakaian korban. Temuan barang-barang bukti tersebut menguatkan polisi bahwa korban tewas dibunuh orang dekat.
Saksikan video menarik berikut ini:
No comments:
Post a Comment