Liputan6.com, Jember - Polsek Arjasa Polres Jember, terus menyelidiki penemuan kerangka manusia, yang ditemukan terpisah empat bagian di area perkebunan PTPN XII blok 54 Dusun Rayap, Desa Kemuning Lor, Kecamatan Arjasa Kabupaten, Jember, Jawa Timur.
Temuan itu langsung dilaporkan warga ke Mapolsek Arjasa, Sabtu Sore (9/3/2019). Kapolsek Arjasa, AKP Eko Basuki TA, saat dikonfirmasi Liputan6.com, membenarkan adanya laporan penemuan tulang-belulang tersebut.
Anggota Polsek Arjasa, dibantu oleh Danramil Arjasa, Babinsa Desa Kemuning Lor Arjasa, BPBD Jember, Basarnas dan PMI, langsung mendatangi TKP untuk mengevakuasi korban.
"Malam itu, kami langsung mengevakuasi korban, di kawasan perkebunan," kata Eko, Minggu (10/3/2019).
Eko menjelaskan, penemuan kerangka manusia tidak dikenal itu berawal dari saksi Kurdi dan istrinya, warga desa setempat, sekitar 16.00 WIB, yang melewati area blok 54 Perkebunan Rayap, Sabtu (9/3/2019). Saat berada di sekitar perkebunan, dirinya mencium adanya aroma kurang sedap. Awalnya dia mengira bau itu berasal dari bangkai binatang.
"Karena curiga, mereka kemudian mencari sumber bau tersebut. Setelah didekati terkejut, karena menemukan tengkorak manusia, namun tidak utuh," tutur Eko.
Bahkan, belum diketahui jenis kelaminnya. Kurdi kemudian melaporkan penemuan tengkorak manusia tersebut kepada perangkat desa setempat dan diteruskan ke Polsek Arjasa.
"Kami kemudian bergerak cepat menuju ke lokasi penemuan tengkorak manusia tersebut. Korban berada di sekitar jurang kawasan perkebunan afdeling gunung rayap," katanya.
Eko juga mengatakan, potongan-potongan kerangka manusia itu antara lain tengkorak kepala dengan rambut panjang, tulang pinggul, tulang paha kanan kiri, tulang kering kanan, pecahan tulang rusuk. Selain itu, ditemukan juga celana dalam warna abu-abu. Meski demikian, tidak seluruh potongan tubuh ditemukan utuh.
"Pencarian ditunda minggu pagi, karena terbentur kendala cuaca, medan dan malam hari, karena jarak pandang sangat terbatas," ucap mantan Brimob Polda Jatim ini.
Potongan kerangka manusia ini kemudian dibawa ke RSD dr. Soebandi Jember untuk dilakukan identifikasi serta pemeriksaan forensik untuk memastikan penyebab kematian korban.
"Untuk sementara kami masih menunggu hasil pemeriksaan forensik, untuk mengetahui identitas korban," katanya.
Eko mengimbau masyarakat yang merasa kehilangan salah seorang keluarganya, agar melapor ke polisi terdekat. Dalam dua pekan terakhir ini sedikitnya ada empat warga Jember yang dinyatakan hilang dan belum diketahui keberadaannya. Sebelumnya orang hilang juga dilaporkan warga ke Polsek Tempurejo dan Polsek Patrang Polres Jember. Korban Bernama Suryati (73) warga Kelurahan Baratan Kecamatan Patrang, hilang sejak 16 hari yang lalu.
Korban dilaporkan ke Polsek Patrang, diduga tersesat, masuk hutan kawasan rembangan Desa Kemuning Lor Arjasa. Korban hilang sejak tanggal 18 Februari 2019, dan baru dilaporkan, Minggu (3/3/2019) sore.
Kedua bernama Sukoco (54) warga Dusun Mandilis Desa Sanenrejo Kecamatan Tempurejo. Sukoco dilaporkan hilang, Senin (25/2/2019) sore. Dia hilang di hutan tetelan Perhutani Desa Sanenrejo Kecamatan Tempurrejo.
Sedangkan dua orang gadis, yaitu bernama Siti Hariroh (15), siswi SMP warga asal Dusun Penanggung Desa Wirowongso Kecamatan Ajung serta dan Kuni Zakiyah (17), siswi SMA asal Desa karang anyar Kecamatan Balung juga hilang dan hingga saat ini belum diketahui keberadaannya.
Simak juga video pilihan berikut ini:
No comments:
Post a Comment