Liputan6.com, Jenewa - Salah satu raksasa otomotif dunia, Toyota, menjadi produsen yang fokus terhadap pengembangan kendaraan hybrid. Pasalnya, mobil tersebut menjadi jembatan yang sangat baik antara kendaraan konvensional dan kendaraan berbahan bakar hidrogen dibanding baterai atau listrik.
Jenama asal Jepang ini memiliki mobil hidrogen, Mirai tapi tidak ada mobil listrik setelah tidak lagi menjual RAV4 di California, Amerika Serikat pada 2014.
Dilansir Carscoops, Toyota sepertinya sudah merubah pikirannya tentang mobil listrik. Entah karena fakta jika Toyota tidak bisa mengabaikan pasar mobil listrik yang tengah berkembang, atau menyadari bahan bakar masih sel masih jauh di masa depan. Namun kini, Toyota telah mengumumkan rencananya untuk menjual mobil listrik di Eropa pada 2021 atau dua tahun mendatang.
Menurut Johan van Zyl, CEO Toyota Eropa, keputusan belum dibuat mengenai model, tetapi sepertinya bakal menjadi SUV atau van, karena dua model itu paling responsif terhadap teknologi listrik.
"Titik harga (kendaraan listrik] akan tinggi, karena itu, Anda akan melihatnya di SUV. Mereka juga akan sangat dihargai dalam kendaraan jenis van di kota-kota, jika mereka memperluas zona nol-emisi mereka," kata van Zyl seperti dikutip Autonews Europe di Geneva Motor Show . "Kami ingin memiliki sesuatu pada tahun 2021," tambahnya.
from Berita Hari Ini Terbaru Terkini - Kabar Harian Indonesia | Liputan6.com https://ift.tt/2TBuxbm
No comments:
Post a Comment