Pages

Monday, March 11, 2019

Jaringan Gas Akan Dibangun pada Wilayah yang Tak Punya Sumber Gas

Badan pengatur kegiatan Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) memandang harga gas terlalu murah. Oleh sebab itu harga gas bumi untuk empat golongan dinaikan secara bertahap.

Anggota Komite BPH Migas Jugi Prajugio mengatakan, harga gas bumi sudah lama tidak mengalami kenaikan dan harganya pun terbilang murah. Kondisi ini membuat badan usaha tidak berminat mengembangkan jaringan gas(jargas) karena rugi dengan harga yang lama.

"Sejak tahun 2000-an itu sudah menetapkan harga jargas. Hanya dulu harga jargas itu murah-murah, Rp 2.000 lah, Rp 3.000 lah, mereka rugi semua,” kata Jugi, di Jakarta, Rabu (6/3/2019).

Adapun harga jual gas bumi yang ditetapkan BPH Migas akan naik secara bertahap. Harga gas yang naik itu untuk konsumen rumah tangga-1 (RT-1) meliputi rumah susun, rumah sederhana rumah sangat sederhana dan sejenisnya paling banyak sebesar Rp 4.250 per meter kibik (M3).

Sedangkan harga gas untuk Rumah Tangga-2 (RT-2) meliputi rumah menengah ke atas, rumah mewah, apartemen dan sejenisnya paling banyak sebesar Rp 6.250 per M3.

Kemudian untuk harga jual gas bumi melalui pipa untuk konsumen pelanggan kecil pada jaringan pipa distribusi untuk Pelanggan Kecil-1 (PK-1) meliputi RS Pemerintah, Puskesmas, Panti Asuhan, tempat ibadah, Lembaga Pendidikan Pemerintah, Lembaga, Keagamaan, Kantor Pemerintah, Lembaga Sosial dan sejenisnya paling banyak sebesar Rp 4.250 per M3

Pelanggan KeciI-2 (PK-2) meliputi Hotel, Restoran atau Rumah Makan, Rumah Sakit, Swasta. Perkantoran Swasta. Lembaga Pendidikan Swasta, Pertokoan ruko, Rukan pasar, Mall, Swalayan dan kegiatan komersial sejenisnya paling banyak sebesar Rp 6.250 per M3.

Menurut Jugi, kenaikan harga gas bumi tersebut tidak melebihi harga Liqufied Petroleum Gas (LPG) 3 kg bersubsidi, dengan begitu meski harga naik masih terjangkau. Sementara disisi lain badan usaha bisa meningkatkan Keuntungan.

"Jadi kita menghindari badan usaha rugi, yang penting kan harganya tidak melebih LPG 3 Kg," tandasnya.

Let's block ads! (Why?)

from Berita Hari Ini Terbaru Terkini - Kabar Harian Indonesia | Liputan6.com https://ift.tt/2F28Too

No comments:

Post a Comment