Pages

Monday, March 11, 2019

53 Tahun Berlalu, Supersemar Masih Tetap Terselubung

Meskipun demikian, sejarawan Universitas Indonesia Anhar Gonggong menyatakan, keberadaan Supersemar seharusnya tidak perlu diperdebatkan lagi. Menurutnya, salah satu kejadian sejarah itu telah selesai.

"Apalagi Pak Harto (Soeharto) sudah meninggal, Bung Karno (Sukarno) juga sudah meninggal," ujar kata Anhar di Jakarta.

Dia mengatakan, publik selalu menyangsikan keberadaan dokumen Supersemar yang asli. Namun, Anhar meyakini bahwa dokumen itu pasti ada.

"Pasti ada. Saya melakukan berbagai observasi tentang itu. Isinyalah yang menjadi persoalan. Tapi, kalau Soeharto tidak membubarkan PKI, semakin tinggi tuntutan orang untuk membubarkan itu. Siapa yang bisa menahan massa pada saat itu?" ujar Anhar.

Oleh karena itu dia menegaskan, perdebatan mengenai latar belakang dikeluarkannya Supersemar oleh Sukarno dinilainya telah berakhir. Sukarno dan Soeharto memiliki perannya masing-masing bagi bangsa ini.

"Saya tidak pernah mengartikan Sukarno dan Soeharto jelek sepenuhnya," tegas Anhar.

Kini, 53 tahun setelah Jumat yang penuh misteri itu, kita kembali hanya dihadapkan pada fakta yang ada di buku-buku pelajaran sejarah yang meniadakan cerita kontroversial itu.

Sudah setengah abad lebih setelah kejadian Supersemar, tetapi kita masih saja mencari kertas yang ditandatangani Sang Proklamator Indonesia.

Let's block ads! (Why?)

from Berita Hari Ini Terbaru Terkini - Kabar Harian Indonesia | Liputan6.com https://ift.tt/2HgAIf8

No comments:

Post a Comment