Liputan6.com, London - Manajer Chelsea, Maurizio Sarri, mengakui dirinya sedang dalam tekanan. Meski demikian, ia ngotot untuk bertahan lama di posisinya.
Chelsea kalah tiga kali dalam lima laga terakhir di semua kompetisi. The Blues babak belur di tangan Bournemouth (0-4), Manchester City (0-6) dan Manchester United (0-2).
Gara-gara hasil ini, Sarri dalam tekanan. Pria asal Italia itu bisa dipecat jika Eden Hazard dan kawan-kawan kalah lagi dalam dua laga menentukan berikutnya.
Chelsea akan bentrok dengan Malmo pada leg kedua babak 32 besar Liga Europa, Jumat (22/2/2019) dini hari WIB. Lalu dilanjutkan dengan final Piala Liga melawan City, Minggu (24/2).
Banyak yang menilai Sarri terlalu keras kepala dengan taktiknya. Ia ngotot mempertahankan formasi 4-3-3.
"Sistem adalah masalah pertama. Saya tahu betul bahwa ketika kami kalah, saya harus menempatkan seorang striker di lapangan. Ketika kami menang, saya harus meletakkan pemain belakang di lapangan. Tetapi saya ingin melihat sepak bola dengan cara lain," kata Sarri di Soccerway.
Masalah Mental
"Saat ini, kami membuat kesalahan dengan banyak pemain. Setiap orang yang terlibat cepat atau lambat akan membuat kesalahan. Kami membutuhkan lebih banyak usaha untuk mengubah mentalitas pemain."
"Saya harus berpikir saya akan menjadi manajer Chelsea untuk waktu yang lama, kalau tidak, saya tidak bisa bekerja. Saya harus bekerja, dan saya ingin bekerja dengan target jangka panjang," Sarri menambahkan.
Statistik Sarri
Total, Sarri telah memimpin Chelsea dalam 42 pertandingan musim ini. Ia juga mencatatkan 27 kemenangan, enam kali seri dan sembilan kekalahan.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
No comments:
Post a Comment