Pages

Friday, January 4, 2019

Jelang Akhir Pekan, Saham Tambang Bergerak Perkasa

Sebelumnya, gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona hijau hingga akhir sesi kedua perdagangan saham menjelang akhir pekan ini.

Pada penutupan perdagangan saham, Jumat 4 Januari 2019, IHSG mendaki 53,53 poin atau 0,86 persen ke posisi 6.274,54. Indeks saham LQ45 menguat 1,09 persen ke posisi 1.001,63. Seluruh indeks saham acuan kompak menguat.

Sebanyak 222 saham menghijau sehingga mengangkat IHSG. 176 saham melemah dan 146 saham diam di tempat.

Pada Jumat pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.274,54 dan terendah 6.200,85. Total frekuensi perdagangan saham 403.173 kali dengan volume perdagangan 10,2 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 7,4 triliun. Investor asing beli saham Rp 324,13 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di Rp 14.270.

Sebagian besar sektor saham melonjak kecuali sektor saham pertanian turun 0,49 persen, sektor saham aneka industri tergelincir 0,03 persen dan sektor saham konstruksi susut 0,33 persen.

Sementara itu, sektor saham tambang naik 3,6 persen, dan bukukan penguatan terbesar. Disusul sektor saham keuangan menanjak 1,07 persen dan sektor saham barang konsumsi melonjak 0,95 persen.

Saham-saham yang catatkan top gainers antara lain saham SMMT naik 35 persen ke posisi Rp 216 per saham, saham GLOB mendaki 24,75 persen ke posisi Rp 630 per saham, dan saham INDY menguat 18,63 persen ke posisi Rp 1.815 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham CANI merosot 22,98 persen ke posisi Rp 191 per saham, saham PGLI tergelincir 21,48 persen ke posisi Rp 212 per saham, dan saham APEX merosot 16,67 persen ke posisi Rp 1.050 per saham.

Bursa saham Asia pun bervariasi. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 2,24 persen, dan bukukan penguatan terbesar. Indeks saham Shanghai mendaki 2,05 persen,indeks saham Korea Selatan Kospi mendaki 0,83 persen, indeks saham Singapura menguat 1,34 persen. Sedangkan indeks saham Jepang Nikkei turun 2,26 persen dan indeks saham Taiwan susut 1,16 persen.

Analis PT Binaarta Sekuritas, Nafan Aji menuturkan, stabilitas fundamental makro ekonomi yang inklusif dan berkesinambungan mendukung penguatan IHSG. “Stabilitas rupiah yang terus terjaga dan terapresiasi terhadap dolar AS. Ada faktor January Effect,” ujar Nafan saat dihubungi Liputan6.com.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Dalam sambutannya, Jokowi menyatakan puas dengan kinerja pasar modal di tanah air dimana Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG Indonesia menjadi yang terbaik kedua di dunia.

Let's block ads! (Why?)

from Berita Hari Ini Terbaru Terkini - Kabar Harian Indonesia | Liputan6.com http://bit.ly/2LP4ebf

No comments:

Post a Comment