Bagas menuturkan, novel itu merupakan kisah perjalanan hidupnya bersama sang ibunda, yang kini telah tiada.
"Semua cerita perjalanan hidup saya secara benang merahnya, kisah-kisah yang saya coba tarik hikmahnya dari perilaku ibu saya," ucap Bagas.
"Setiap hari dulu ibu saya telepon saya sehari dua kali pagi dan malam. Ketika ibu saya meninggal saya kehilangan doa yang tulus dari ibu saya," lanjutnya.
from Berita Hari Ini Terbaru Terkini - Kabar Harian Indonesia | Liputan6.com http://bit.ly/2Slqaxg
No comments:
Post a Comment