Pages

Friday, November 23, 2018

Menanti Nasib Bima Sakti di Timnas Indonesia

Komposisi ini sebenarnya terbilang unik. Sebab, ketiganya sama-sama pernah memperkuat timnas Indonesia dan pernah merasakan tampil pada  Piala AFF. Artinya, Bima Cs sudah tidak asing lagi dengan turnamen yang dulu dikenal dengan sebutan Piala Tiger itu.

Namun pengalaman ini sepertinya tidak berpengaruh banyak bagi perjalanan timnas Indonesia di Piala AFF tahun ini. Sebab prestasi tidak bisa diraih dengan cara instan. 

"Saya harap masyarakat mengerti kalau ini proses yang tidak mudah. Thailand dan Vietnam bisa seperti saat ini karena pembentukan usia dini dengan dasar yang bagus," kata Bima.

Sejak awal, sebenarnya tidak sedikit yang meragukan kapastias Bima. Sebab selama ini, pria asal Balikapan itu belum pernah sekalipun menjabat sebagai pelatih kepala. Saat berada di  level klub, Bima Sakti paling banter menjabat sebagai asisten pelatih Persiba Balikpapan.

Meski demikian, asa sempat terjaga mengingat Bima sempat menjadi asisten pelatih Luis Milla, pelatih asal Spanyol yang selama dua tahun terakhir jadi pelatih Timnas Indonesia.

Mantan pemain Barcelona dan Real Madrid ini dianggap sukses membentuk permainan timnas Indonesia ke arah yang lebih baik. Indikatornya adalah permainan Hansamu Yama dan kawan-kawan pada SEA Games 2017 dan Asian Games 2018. Meski akhirnya sama-sama tidak menyumbang medali, sistem yang dibangun Milla telah mengundang banyak pujian. 

Bima berusaha merawat warisan ini. Dia memanggil pemain yang sebelumnya menjadi langganan Milla. Bahkan Alberto 'Beto' Goncalves yang sudah berusia 37 tahun juga tetap disertakan. Begitu juga dengan pemain naturalisasi lainnya, Stefano Lilipaly. 

Namun Bima bukan Milla. Bahan baku yang sama tidak lantas membuat ramuan serta merta manjur. Teknik dan strategi di lapangan tetap berpengaruh terhadap permaian timnas. 

"Berbeda dengan saat Timnas Indonesia masih dipegang Luis Milla, terutama kecepatan saat memegang bola. Saat dulu dilatih Milla, alur bolanya bergerak cepat. Tapi, kalau menyalahkan pelatihnya juga salah. Penunjukannya itu lho yang layak dipersoalkan, kenapa pilihannya pengganti Luis Milla jatuh ke Bima Sakti," kata mantan striker timnas, Risdianto.

"Kasihan pelatihnya, ia sosok baru yang berkecimpung di dunia kepelatihan. Membebani pelatih baru untuk turnamen sebesar ini tentu tidak tepat," ujar eks Persija Jakarta itu.

Di laga perdana Grup B, Timnas Indonesia memang langsung menyerah 0-1 dari timnas Singapura. Sempat terhibur dengan kemenangan 1-3 dari Timor Leste, Tim Merah Putih kembali menelan kekalahan 2-4 dari Timnas Thailand pada pertandingan ketiga. 

Let's block ads! (Why?)

from Berita Hari Ini Terbaru Terkini - Kabar Harian Indonesia | Liputan6.com https://ift.tt/2SbiYDt

No comments:

Post a Comment