Pages

Friday, November 23, 2018

Ini Pilihan Pasar Negara Berkembang untuk Investasi versi Goldman Sachs

Liputan6.com, Jakarta - Goldman Sachs Asset Management menyatakan, volatilitas di pasar saham tidak biasa pada 2018 sehingga menjenuhkan pasar. Akan tetapi, hal itu jadi kesempatan untuk membeli aset di pasar negara berkembang dengan selektif.

"Ini kembali ke normalitas. Kami pikir pasar negara berkembang oversold. Kami akan melihat ini sebagai peluang menarik untuk masuk," ujar Head of International Market Strategy Goldman Sachs, James Ashley, seperti dikutip dari laman the star, Jumat (23/11/2018).

Pada 2018 merupakan tahun penuh tantangan bagi pasar keuangan yang berubah memburuk terutama November. Ini seiring volatilitas terjadi dari New York hingga Athena.

Sementara itu, bursa saham global telah kembali menguat dalam beberapa hari terakhir. Pasar saham China, Hong Kong, Korea Selatan melemah seiring kekhawatiran atas perlambatan pertumbuhan, harga minyak melemah dan perang dagang antara Amerika Serikat dan China.

Goldman Sachs Asset Management menilai overweight atau sektor saham lebih tinggi dari nilai wajarnya untuk China dan mendukung pasar saham India dan Indonesia.

"Pesan utama pada 2018, kami memilih saham. Kami lebih memilih pendapatan tetap di pasar negara berkembang, dan lebih memilih pasar negara berkembang," ujar dia.

Let's block ads! (Why?)

from Berita Hari Ini Terbaru Terkini - Kabar Harian Indonesia | Liputan6.com https://ift.tt/2FD28fg

No comments:

Post a Comment