Pages

Tuesday, October 30, 2018

Pakai Pesawat Baru dan Canggih, Kenapa Lion Air JT 610 Bisa Celaka?

Sehari setelah insiden jatuhnya Lion Air JT 610, sejumlah analis di dunia penerbangan pun buka suara. Mereka mulai menganalisis penyebab petaka tersebut.

Salah satunya Gerry Soejatman yang mengungkapnya analisisnya kepada BBC. Menurutnya, tak hanya pesawat tua yang paling berisiko tinggi celaka, burung besi baru yang 'bermasalah' juga berpeluang.

Gerry Soejatman menuturkan bahwa kendala pada pesawat baru dapat diatasi dalam tiga bulan.

"Jika itu sangat baru, kadang-kadang muncul snags atau sejumlah masalah yang akan muncul setelah armada digunakan secara rutin. Biasanya bisa disortir (dalam) tiga bulan pertama," papar Gerry Soejatman.

Dalam istilah dunia kedirgantaraan, snags adalah ragam masalah yang dirasakan oleh pilot dan kopilot saat menerbangkan pesawat. Dengan tingkat persoalan yang berbeda-beda, seperti 'getaran aneh di kokpit', 'suara mesin yang tak wajar', dan lain sebagainya.

Snags yang dirasakan pilot dan kopilot saat menerbangkan pesawat kemudian dicatat dalam 'log book' atau catatan penerbangan. Usai melakukan penerbangan, 'log book' itu kemudian diserahkan kepada teknisi maskapai agar mereka bisa menyelesaikan masalah yang dirasakan pilot saat terbang.

Analis lain, Jon Ostrower dari majalah penerbangan ternama The Air Current juga turut mengomentari insiden tersebut.

"Selalu ada masalah, termasuk pesawat baru ... itu biasa, tetapi (pada pesawat baru) masalah itu jauh dari sesuatu yang akan mengancam keselamatan sebuah pesawat terbang," ujar Jon Ostrower.

Jon Ostrower menambahkan bahwa pesawat baru umumnya 'libur' pemeliharaan karena semuanya sangat baru, bukan sebaliknya".

Kedua analis mengatakan masih terlalu dini untuk menarik kesimpulan pasti tentang apa yang salah dengan Penerbangan JT 610.

"Saya tidak tahu apa yang akan membuat pesawat baru ini mengalami kecelakaan. Ada banyak faktor berbeda yang dapat menyebabkan kecelakaan seperti ini," ujar Ostower.

Sementara Gerry Soejatman mengatakan dia meyakini kemungkinan ada masalah teknis yang menjadi penyebab kecelakaan, tetapi, "masih sangat dini untuk menyimpulkan".

"Kami benar-benar dapat hanya menentukan penyebabnya ketika kami mendapatkan lebih banyak informasi," katanya.

Sedangkan pakar lain percaya bahwa faktor-faktor seperti kesalahan manusia atau pengawasan air traffic yang buruk mungkin berada di balik tragedi Lion Air JT 610.

Kuncinya ada pada kotak hitam atau black box.

Let's block ads! (Why?)

from Berita Hari Ini, Kabar Harian Terbaru Terkini Indonesia - Liputan6.com https://ift.tt/2yJvSky

No comments:

Post a Comment