Pages

Friday, June 7, 2019

Niat Puasa Syawal 6 Hari, Puasa Sunah yang Dianjurkan Rasulullah Setelah Lebaran

Cara puasa Syawal secara umum sama dengan tata cara puasa Ramadan. Yaitu menahan diri dari makan, minum, serta hal-hal yang membatalkan puasa mulai dari terbitnya fajar hingga terbenamnya matahari. Adapun hal yang membedakan antara puasa Syawal dengan puasa lainnya hanya terletak pada niat puasa Syawal 6 hari saja.

Puasa Syawal dilakukan Selama 6 Hari

Sebagaimana yang telah disebutnya dalam hadis, bahwa puasa Syawal dilakukan selama 6 hari. Lebih utama dilaksanakan sehari setelah Idul Fitri, namun lebih dari itu juga tidak apa-apa selagi masih di bulan Syawal.

Boleh Berniat Setelah Terbit Fajar

Telah diketahui bahwa disyaratkan untuk melakukan niat pada malam hari sebelum menjalankan puasa, yaitu sebelum terbit fajar. Sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW, “Barangsiapa yang tidak menghadirkan niat puasa di malam hari sebelum terbit fajar, maka tida ada puasa baginya.” (HR An-Nasai no. 2331).

Namun, para ulama menjelaskan bahwa hal ini berlaku untuk puasa wajib saja. Adapun puasa sunah justru dibolehkan untuk menghadirkan niat setelah terbit fajar. Karena Nabi Muhammad SAW pernah melakukan hal tersebut. Sebagaimana dalam hadis Asiyah ra, “Rasulullah SAW bertanya kepadaku pada suatu hari: ‘Wahai Aisyah, apakah engkau memiliki sesuatu (untuk dimakan pagi ini?)’. Aku menjawab: ‘Wahai Rasulullah, kita tidak memiliki sesuatu pun (untuk dimakan)’. Beliau lalu bersabda: ‘Kalau begitu aku akan puasa’”. (HR Muslim no. 1154).

Tidak Harus Dijalankan Berurutan

Tidak sama dengan puasa Ramadan, puasa Syawal tidak disyaratkan untuk dilakukan selama berurutan. Melainkan boleh dilakukan secara terpisah-pisah harinya. Syaikh Abdul Aziz bin Baz menjelaskan,

“Puasa enam hari di bulan Syawal telah shahih dari Rasulullah SAW. Dan boleh mengerjakannya secara mutatabi’ah (berurutan) atau mutafarriqah (terpisah-pisah). Karena Rasullulah SAW menyebutkan puasa Syawal secara mutlaq dan tidak disebutkan harus berurutan atau terpisah-pisah. Beliau bersabda: ‘Barangsiapa yang puasa Ramadan lalu diikuti dengan puasa enam hari di bulan Syawal, ia mendapatkan pahala puasa setahun penuh”. (HR Muslim dalam Shahihnya, Majmu’ Fatawa wa Maqalah Mutanawwi’ah, 15/391).

Hal yang terpenting dari puasa Syawal ini adalah dilaksanakan sebanyak 6 hari di bulan Syawal. Hanya saja, bagi kamu yang melaksanakannya secara berturut-turut memiliki keutamaan tersendiri karena mengikuti cara Rasulullah SAW dalam melaksanakan puasa sunah Syawal.

Let's block ads! (Why?)

from Berita Terkini, Kabar Terbaru Hari Ini Indonesia dan Dunia - Liputan6.com http://bit.ly/2WqBQQm

No comments:

Post a Comment