:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1953713/original/037565700_1519980707-1.jpg)
Liputan6.com, Jakarta - Hoaks atau berita bohong, masih menjadi permasalahan yang sering muncul di kalangan masyarakat. Kurangnya kemampuan dalam memproses informasi dan kebiasaan untuk tidak mengecek ulang sebuah informasi, menjadi pemicu banyaknya berita hoaks yang beredar luas.
Jika dilihat dari beberapa sudut pandang, berita hoaks tentu dapat menimbulkan kerugian bagi berbagai pihak. Baik kerugian secara materil maupun nonmateril.
Selain banyak disebar melalui broadcast grup di aplikasi pesan singkat, berita hoaks sering kali disebarkan melalui media sosial. Biasanya, berita yang disebar berupa tautan atau sebuah foto yang menampilkan judul berita.
Dampaknya, portal berita yang dijadikan sasaran bisa menerima banyak kerugian. Namun, tahukah kamu bahwa ternyata berita seperti itu dapat dimanipulasi?
Sebuah akun Twitter bernama @ecek2 mengunggah sebuah jalan pintas untuk membuat berita hoaks dari sebuah situs berita. Prosesnya dilakukan menggunakan bahasa pemrograman JavaScript.
Pada utas tersebut, ia juga menjelaskan langkah-langkah yang harus dilakukan untuk bisa mengedit sebuah judul berita. Namun, tidak hanya itu, ternyata ada aplikasi khusus yang juga bisa digunakan untuk membuat pesan palsu. Selain foto pesan palsu, ia juga melampirkan aplikasi pembuat fake chat tersebut.
Buat yang mudah percaya dengan skrinsut. Cek ulang sebelum disebarkan gaes, daripada malu 😀. pic.twitter.com/uYnWjzo8b5
— Agus (@ecek2) 16 Mei 2019
from Berita Terkini, Kabar Terbaru Hari Ini Indonesia dan Dunia - Liputan6.com http://bit.ly/2VKsxzkKalo fake chat udah pada tau kan ya?Cuman mengingatkan, sapa tau pada lupa 😀.Mari kita produksi hoax sebanyak2nya. Hahahahaha.Aplikasinya: https://t.co/sll3WM3Nac pic.twitter.com/RbH8PI5xik
— Agus (@ecek2) 16 Mei 2019
No comments:
Post a Comment