Pages

Friday, January 4, 2019

Siasat Nelayan Cilacap Menghadapi Gelombang Tinggi Angin Barat

Liputan6.com, Cilacap - Nelayan pesisir selatan Jawa mengenal dua jenis musim. Musim angin timuran dan musim angin baratan. Sesuai namanya, angin timuran bertiup dari sisi timur. Adapun baratan, berasal dari sisi barat.

Bedanya, pada saat angin timur berembus, berlangsung musim panen ikan. Kemarau dan ombak yang jinak membuat ikan-ikan bermunculan dan mudah ditangkap.

Sebaliknya, ketika angin baratan, tiba musim penghujan, sehingga kerap disertai dengan cuaca buruk. Ombak tinggi, angin kencang, disertai hujan lebat kerap mengancam nelayan.

Sebagian nelayan pasrah pada keadaan. Pada musim baratan, mereka libur melaut.

Pekerjaan apa saja dilakukan demi mengisi periuk. Bekerja sebagai kuli bangunan dan kadang, buruh kasar.

Akan tetapi, sebagian besar lainnya memiliki kesibukan baru, yakni, memperbaiki alat tangkap, atau membuat alat tangkap ikan.

Memperbaiki alat tangkap adalah rutinitas nelayan buruh yang bekerja pada para juragan kapal. Istilahnya, memperbaiki alat tangkap adalah bagian dari komitmen tak tertulis antara juragan dengan anak buahnya.

"Ya dikasih upah. Tapi tidak seberapa. Itu kan sudah menjadi kebiasaan di sini," ucap Sekretaris Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Cilacap, Teuku Iskandar Muda, Kamis, 3 Januari 2019.

Pada musim angin barat, yang paling terdampak adalah nelayan perahu kecil dengan ukuran kapal antara 3-5 groos ton (GT). Dari 15 ribu nelayan di Cilacap, sebagian besar atau kisaran 85 persen merupakan nelayan perahu kecil.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Bikin Kaget, Murahnya Harga Lobster Raksasa dan Udang Jerbung di Cilacap

Let's block ads! (Why?)

from Berita Hari Ini Terbaru Terkini - Kabar Harian Indonesia | Liputan6.com http://bit.ly/2CP9BVc

No comments:

Post a Comment